Kreativitas dan Keberanian

Bab-bab di buku ini merupakan bagian dari renungan-renungan saya. Bab-bab tersebut lahir dari kuliah-kuliah yang saya berikan di kampus-kampus dan universitas-universitas. Saya selalu ragu untuk menerbitkannya karena bab-bab tersebut tampak belum sempurna—misteri penciptaan masih belum terpecahkan. Saya kemudian menyadari bahwa kualitas yang “belum selesai” ini akan selalu ada, dan bahwa ini merupakan bagian dari proses kreatif itu sendiri. Penerbitannya berbarengan dengan fakta bahwa banyak orang yang telah mendengar kuliah-kuliah tersebut mendorong saya untuk menerbitkannya.

Judul buku ini dipengaruhi oleh buku Paul Tillich, The Courage to Be, sebuah hutang yang dengan senang hati saya akui. Namun, orang tidak mungkin ada dalam sebuah kevakuman. Kita mengungkapkan ke-berada-an kita dengan mencipta. Kreativitas adalah akibat yang diperlukan untuk menjadikannya ada. Selanjutnya, kata “keberanian” dalam judul buku saya ini—terlepas dari beberapa halaman awal di Bab 1—merujuk pada bagian khusus dari keberanian yang begitu penting bagi tindakan kreatif. Hal ini jarang diakui dalam diskusi-diskusi kita dan bahkan lebih jarang lagi dituliskan.