Cover Buku
Anda harus login untuk dapat mengakses buku ini

Pengarang: Kuntowijoyo

Penerbit: IRCiSoD

ISBN: 978-623-7378-02-0

Ukuran File: 237 KB

Total Diunduh: 7 kali

“Nilai-nilai budaya selalu hadir dalam setiap perwujudan. Bahkan, pada benda yang tampaknya tidak dimaksudkan sebagai simbol budaya. Sebuah pabrik, misalnya, juga mengandung nilai budaya. Nilai itu ialah efisiensi, kerja sama yang terorganisasikan, pembagian kerja, dan hierarki sosial. Sebuah pabrik tidak bisa didirikan bila manusia pendukungnya tidak menghayati nilai-nilai itu. Seseorang yang selalu tidak tepat waktu, sering mangkir, dan byar-pet kerjanya, atau dengan kata lain tidak efisien, harus keluar sebab tidak sesuai dengan kebudayaan pabrik. Pesawat terbang, kereta api, mobil, andong, bank, kantor, ruang tunggu, jalanan, kota, gedung-gedung, bahkan rumah sakit, semua punya nilai budaya. Puisi, prosa, tari, musik, teater, lukisan, wayang, dan macam-macam seni tradisional justru ada karena nilai budayanya, nilai estetisnya. Bahkan mantra, jampi-jampi, dan doa semuanya punya nilai estetis, sekalipun bukan simbol budaya.

Pengantar ini hanya akan membicarakan nilai budaya, sedangkan nilai-nilai lain, seperti nilai keagamaan, nilai ekonomis, nilai politis, nilai strategis, nilai kemiliteran, nilai sosial, dan nilai legal tidak termasuk dalam pembicaraan ini. Pada hemat saya, nilai budaya itu dapat dirinci ke dalam empat hal, yaitu etika, persepsi, sensibilitas, dan estetika. Keempat nilai budaya itu adalah faktor yang memengaruhi setiap perilaku, institusi, dan produk kita. Namun, sebuah perilaku, institusi, dan semua produk kemanusiaan kita tidak hanya dipengaruhi oleh nilai budaya saja, tetapi juga oleh lebih banyak nilai. Oleh karenanya, kita bisa berbeda pendapat dalam analisis mengenai faktor mana saja yang memengaruhi sebuah perilaku.”