Neo-Sufisme dan Pudarnya Fundamentalisme di Pedesaan

Fundamentalisme bisa saja muncul dari keyakinan ideologi sekuler hingga kebenaran ilmiah dan kepentingan ekonomi yang melahirkan konflik tak kalah serius dengan konflik berdasar keyakinan keagamaan. Dalam sejarah Islam, fundamentalisme lebih sering dialamatkan pada gerakan pemurnian Islam yang di Indonesia menjadi inspirasi perkembangan Muhammadiyah. Walaupun demikian, gerakan ini juga tampil dengan berbagai kegiatan sosial yang menurut Alfian (1989) dikembangkan berdasar pertimbangan pragmatis. Sementara Nakamura (1983) melukiskan gerakan ini ber”wajah ganda”, sekali waktu tampak radikal dan pada saat lain penuh toleransi. Dalam kegiatan politik dan pemberantasan sinkretisme serta bid’ah, menurut Geertz (1983), gerakan ini cenderung radikal, ideologis dan struktural.