Mata Pisau

Sapardi Djoko Damono adalah salah seorang penyair lirik terkemuka di Indonesia yang dianggap berhasil mempertahankan tradisi kepenyairan Amir Hamzah. Namun tentu saja terdapat perbedaan besar antara Sapardi dengan Amir Hamzah, sebagaimana juga dengan penyair-penyair lirik kontemporer lainnya. Seperti sudah tampak pada sajak-sajaknya yang awal, yang terkumpul dalam DukaMu Abadi, dia merupakan seorang penyair imajis. Lebih-lebih dalam bukunya Mata Pisau dan Aguarium ini. Sapardi di situ menyadari betapa pentingnya imaji sebagai unsur dominan puisi, karena dengan imaji-imaji yang konkrit sajalah pembaca dapat menghidupkan fantasi-fantasinya. Dengan pemilihan imaji-imaji yang cermat, penyair dapat menghubungkan pengalaman puitiknya yang unik dengan pembacanya, terutama dengan imaji visual yang mudah ditangkap oleh pengindraan kita.