Pengarang: Nyoman S. Pendit
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ukuran File: 333 KB
Total Diunduh: 106 kali
“Kakek yang kuhormati, aku tahu aku ini anak dewi kunti, bukan anak sais kereta. Tetapi, aku berutang budi kepada ,duryodhana, aku hidup dan makan dari hasil bumi tanah milik kaurawa. Aku harus jujur kepadanya dan menepati janjiku sebagai kesatria. Tidak mungkin bagiku untuk menyeberang ke pihak pandawa sekarang. Ijinkan aku membalas jasa duryodhana dengan jiwaku. Ijinkan aku melunasi utangku terhadap kepercayaan dan cintanya kepadaku. Engkau pasti memahami ini dan memaafkan aku. Aku mohon restumu,” kata karna kepada bhisma. Bhisma memahami jiwa besar dan keluhuran budi karna. Ia membenarkan apa yang diucapkan karna dan berkata, “jika memang demikian ketetapan hatimu, lakukan sebaik-baiknya. Sebab, itulah yang paling pantas kaulakukan.”