Islam Neo-Imperialisme dan Terorisme Perspektif Hukum Internasional dan Nasional

Islam dalam ajarannya, sebagaimana anggapan sejarawan Mar-shal G. S. Hodgson, memungkinkan bagi timbulnya penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan yang kemudian berujtfng pada penghargaan atas pencapaian individu (individualisme), sebagaimana yang terdapat dalam masyarakat modern. Islam sebagai sebuah ajaran mulai melakukan ‘purifikasi’ yang dimulai sejak Ibn Taimiyyah. Ajaran ini menguat setelah Jamaluddin Al-Afgani dan muridnya Muhamad Abduh mendapatkan popularitasnya. Gerakan pembaharuan Islam tersebut mulai mendapatkan tempatnya di Indonesia yang ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi ‘muda’ Islam, seperti Muhamadiyah, Persis, dan Al-Irsyad. Tapi, dalam gilirannya kelompok-kelompok pembaharu tersebut malah terjebak dengan pemahaman-pemahaman yang bersifat fundamentalis. Dan buku ini haruslah dipahami dalam kerangka perdebatan antara kedua kelompok tersebut. Hal mana yang tentunya kelompok liberal mendasarkan pemahamannya atas Islam pada anggapan Hodgson diatas.