Gombloh: Revolusi Cinta dari Surabaya

Berbicara soal Gombloh, ingatan saya melayang jauh saat di mana pertama kali mengenal lagu-lagunya. Saat itu Bapak saya membawa dua buah kaset album Gombloh berjudul Semakin Gila dan Kumpulan Lagu Terbaik Gombloh. Ketika pertama kali melihat cover albumnya yang memajang foto Gombloh, saya pikir penyanyi ini tidak ganteng, badannya kurus kering, berbeda dengan vokalis-vokalis kawakan yang tenar pada zaman itu seperti Ahmad Albar, Ucok AKA, Frangky Sahilatua yang memang elok dipandang, segaris lurus dengan karya-karya mereka yang juga selalu hits. Tapi ketika saya mendengar musik Gombloh, ternyata benar pepatah barat: don’t judge a book by its cover. Saya langsung terhanyut dengan musikalitas serta lirik-liriknya yang terkadang lugas, terkadang perlu berpikir lebih dahulu agar dapat dipahami, juga tentang patriotisme dan lirik cinta jenaka yang tak menghilangkan karakteristik seorang Gombloh meski ia berkutat dalam banyak tema serta beragam genre musik yang ada dalam album-albumnya. Ternyata Gombloh itu luar biasa! Sejak kelas VI SAID saya menjadi penggila Gombloh dan giat berburu kaset-kasetnya.